BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kemarau adalah
keadaan kekurangan pasokan air pada suatu daerah dalam masa yang berkepanjangan
(beberapa bulan hingga bertahun-tahun). Biasanya kejadian ini muncul bila suatu
wilayah secara terus-menerus mengalami curah hujan di bawah rata-rata. Musim
kemarau yang panjang akan menyebabkan kekeringan karena cadangan air tanah akan
habis akibat penguapan (evaporasi), transpirasi, ataupun penggunaan lain oleh
manusia. Daerah yang mengalami musim kemarau lingkungannya menjadi sangat
kering karena kekurangan air. Sementara kebutuhan akan air pada daerah ini
sangat tinggi yang umumnya digunakan untuk kebutuhan sehari-harinya. Berbagai
upaya telah dilakukan untuk menanggulangi masalah ini seperti pembangunan bak
penampungan air namun hal ini hanya dapat sedikit membantu.
Kondisi
kekeringan biasanya menjadi bencana bagi masyarakat. Dampak negatif ini berlanjut hingga
mempengaruhi perekonomian dan kehidupan sosial mereka. Pada musim penghujan
biasanya masyarakat di beberapa daerah menjalani kehidupan normal, sementara
pada saat musim kemarau kegiatan masyarakat tersebut mengalami perubahan dari
segi pekerjaan.
Untuk itu,
kelompok kami akan membahas sebab dan akibat dari bencana alam dan sosial pada
kemarau.
1.2
Rumusan Masalah
1. Mengapa bisa terjadi kemarau ?
2. Bagaimana pengaruh adanya kemarau terhadap kehidupan
sosial ?
3. Bagaiman cara mengidentifikasi struktur dan kebahasaan
teks eksplanasi ?
1.3
Tujuan Penelitian
1. Untuk menganalisis teks eksplanasi.
2. Untuk Mengetahui struktur teks eksplanasi.
3. Menjelaskan sebab dan akibat peristiwa alam.
4. Mengetahui kaitan antara peristiwa alam dengan gejala
sosial.
5. Membangun teks eksplanasi dengan tema kemarau.
1.4
Manfaat Penelitian
A. Bagi
Penulis
Menambah pengetahuan tentang Menjelaskan
Sebab Dan Akibat Peristiwa Alam Dan Sosial Bertemakan “Kemarau”, Sebagai syarat
pemenuhan tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia, Melatih diri dalam menysusun
dan mengerjakan makalah.
B. Bagi
Pembaca/Lembaga/Masyarakat
Menambah pengetahuan tentang teks eksplanasi berjudul kemarau secara
geografi dan sastrawi, Sebagai wacana bahan pengetahuan
Ilmu geografis dan ilmu sastrawi.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
2.1 Teks Eksplanasi
Teks
eksplanasi berisi penjelasan tentang keadaan sesuatu sebagai akibat dari
sesuatu yang lain yang telah terjadi sebelumnya dan menyebabkan sesuatu yang
lain lagi akan terjadi kemudian.
Dengan
kata lain, teks eksplanasi kompleks adalah teks yang menjelaskan tentang
keadaan, proses terjadinya sesuatu atau fenomena. Teks eksplanasi mempunyai
fungsi sosial, yakni memberikan penjelasan kepada masyarakat tentang proses
terjadinya sesuatu menurut prinsip sebab-akibat. Teks eksplanasi berkaitan erat
dengan peristiwa alam dan peristiwa sosial.
2.2 Struktur Teks
Eksplanasi
Teks
ekplanasi terdiri dari bagian – bagian seperti di bawah ini :
1.
General Statement /
Pernyataan umum
Bagian
pertama teks ekplanasi adalah general statement atau yang disebut juga dengan
pernyataan umum. Bagian ini menyampaikan topik atau permasalahan yang akan di
bahas pada teks ekplanasi yang berupa gambaran umum mengenai apa dan mengapa
suatu fenomena tersebut bisa terjadi. General statement ini harus ditulis
semenarik mungkin agar para pembaca bisa tertarik untuk membaca isi teks secara
keseluruhan.
Pernyataan
umun sendiri di
bagi menjadi 3 yaitu:
ü konteks
ü definisi
ü karakteristik
2. Sequence
of Explanation / Deretan Penjelas
Bagian
ini mengandung penjelasan – penjelasan mengenai sebuah topik yang akan dibahas
secara lebih mendalam. Bagian ini ditulis untuk menjawab pertanyaan how,
bagaimana dan urutan sebab – akibat dari sebuah fenomena yang terjadi. Bagian
ini biasanya ditulis dalam 2 atau 3 paragraf.
Urutan sebab akibat juga
terbagi menjadi 3 yaitu:
a.
kalimat sebab akibat,
terdiri atas;
ü kalimat
1 sebab dan beberapa akibat
ü kalimat beberapa
sebab dan 1 akibat
b.
kalimat akibat
sebab, terdiri atas;
ü kalimat 1
akibat dan beberapa sebab
ü kalimat
beberapa akibat dan 1 sebab
c.
kalimat sebab akibat
berantai
3.
Closing / Penutup
Bagian
terakhir dari teks ekplanasi adalah closing yang mengandung intisari atau
kesimpulan dari fenomena yang telah dibahas. Di dalam bagian ini juga bisa
ditambahkan saran atau juga tanggapan penulis mengenai fenomena tersebut.
2.3 Ciri – Ciri Teks Eksplanasi
Suatu
teks dapat dikatakan sebuah teks ekplanasi jika memiliki ciri – ciri seperti
berikut :
1.
Memuat informasi –
informasi fakta.
2.
Membahas suatu fenomena
yang bersifat keilmuan atau ilmu pengetahuan.
3.
Bersifat informative
dan tidak berusaha mempengaruhi pembaca untuk mempercayai hal yang dibahas di
dalam teks.
4. Memiliki
/ menggunakan sequence markers, seperti pertama, kedua, ketiga, dsb. atau
pertama, berikutnya, terakhir.
BAB III
METODELOGI
PENELITIAN
3.1 Waktu
dan Tempat Penelitian
Pembuatan makalah ini
dilakukan selama 1 hari, yaitu pada Minggu, 31 Januari 2016. Bertempat di rumah
saudari Syifa Yasfani, Jln. Al - Barkah No.36 rt003/rw003 Rawa Buaya,
Cengkareng, Jakarta Barat.
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik
pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian
internet, yaitu
menelaah dan mempelajari artikel-artikel yang berkaitan dengan masalah yang
dibahas.
Sumber
data :
a. Analisis, yaitu menganalisi struktur kebahasan teks
eksplanasi
b. Search
engine, yaitu menjelajahi internet
untuk mendapatkan bahan wacana yang sesuai dengan topik.
BAB
IV
PEMBAHASAN
4.1 Definisi Musim Kemarau
Musim
kemarau atau musim kering adalah musim di daerah tropis yang dipengaruhi oleh
sistem muson. Untuk dapat disebut musim kemarau, curah hujan per bulan harus di
bawah 60 mm per bulan (atau 20 mm per dasarian) selama tiga dasarian
berturut-turut. Wilayah tropika di Asia Tenggara dan Asia Selatan, Australia
bagian timur laut, Afrika, dan sebagian Amerika Selatan mengalami musim ini.
Musim
kemarau adalah pasangan dari musim penghujan dalam wilayah dwimusim. Musim
Kemarau panjang adalah Musim Kemarau yang sangat panas dengan jangka waktu yang
panjang. Gejala
ENSO dikenal dapat memperpanjang durasi musim ini sehingga mengakibatkan
kekeringan berkepanjangan.
Penyebab
Kemarau Berkepanjangan telah diuraikan
sebelumnya bahwa kemarau terjadi karena dua hal, yakni karena nan alami dan
ulah tangan manusia.
4.2 Faktor Penyebab Musim Kemarau
Berikut
ini gambaran beberapa pemicu datangnya kemarau.
1.
Letak Geografis
Indonesia
terletak di antara dua benua dan samudra serta lokasinya di daerah tropis, ini
membuat tanah air kita mengalami dua musim, yakni musim hujan dan musim
kemarau. Musim
kemarau sangat terasa menyengsarakan di tempat-tempat nan pasokan airnya sangat
terbatas, seperti di dataran tinggi. Banyak sawah dan ladang nan akan
terlantar, karena metode bercocok tanam petani memakai sistem tadah hujan. Dataran tinggi atau
pegunungan memang ada nan memiliki sumber air alami, namun tak semua dataran
tinggi di nusantara kaya akan sumber air. Perlu persiapan dari warga nan
tinggal di pegunungan dengan kondisi air terbatas. Sebut saja para petani
dan peternak ikan di Tasikmalaya membuat kolam tadah hujan nan dirancang
memakai terpal. Saat hujan turun, maka kolam protesis tersebut terpenuhi dengan
air, hingga pada saat musim kemarau datang sudah ada bekal buat keperluan
mereka terkait dengan air.
Kemarau terus menerus mengenai wilayah Indonesia nan ada di garis khatulistiwa, terutama nan ada tepat di lintang tersebut. Seperti, daerah Kalimantan nan sering diberitakan kejadian kebakaran hutan sebab panas nan tiada henti di daerah itu. Kebakaran hutan juga memicu asap tebal nan menggangu penglihatan warga sekitar.
Kemarau terus menerus mengenai wilayah Indonesia nan ada di garis khatulistiwa, terutama nan ada tepat di lintang tersebut. Seperti, daerah Kalimantan nan sering diberitakan kejadian kebakaran hutan sebab panas nan tiada henti di daerah itu. Kebakaran hutan juga memicu asap tebal nan menggangu penglihatan warga sekitar.
2.
Perubahan Cuaca
Kemarau
juga diakibatkan genre angin muson timur di bulan April sampai Oktober. Angin ini
membawa hawa panas dari benua Australia nan daratannya sangat luas. Maka wajar
jika bulan April ke atas, intensitas hujan lebih banyak berkurang daripada
bulan sebelumnya. Mendekati
bulan April, para petani sudah terbiasa buat berganti jenis tanaman. Mereka
memilih sejumlah tanaman ladang nan tak memerlukan banyak air dalam
pertumbuhannya. Ada
kalanya para petani tak mengganti tanaman, karena mereka hayati di daerah nan
debit airnya besar. Misalnya, di daerah pesisir atau dekat dengan wilayah
pantai , di mana air dari dataran tinggi bermuara di sungai-sungainya.
3.
Pencemaran dan Polusi
terhadap Alam
Dampak
dari pencemaran dan polusi tak hanya berpengaruh pada kerusakan alam dalam
lingkup sempit. Namun, secara kumulatif juga mendorong bala nan berkepanjangan,
seperti kemarau. Hutan nan berfungsi buat menahan air dalam jumlah besar akan
kehilangan potensi saat tercemar.
Berkurangnya tanaman dan pepohonan di hutan menjadi karena primer nan mengantarkan manusia mengalami kerugian, seperti banjir, tanah longsor dan kemarau. Seharusnya air hujan diserap oleh tanaman dan mengendap di dalam tanah, tetapi dikarenakan gundul maka air langsung menuju ke dataran rendah sehingga terjadi longsor dan banjir. Selain itu tanah tidak lagi menyimpan air hujan dan pastinya akan terjadi kekeringan waktu nan lama.
Berkurangnya tanaman dan pepohonan di hutan menjadi karena primer nan mengantarkan manusia mengalami kerugian, seperti banjir, tanah longsor dan kemarau. Seharusnya air hujan diserap oleh tanaman dan mengendap di dalam tanah, tetapi dikarenakan gundul maka air langsung menuju ke dataran rendah sehingga terjadi longsor dan banjir. Selain itu tanah tidak lagi menyimpan air hujan dan pastinya akan terjadi kekeringan waktu nan lama.
4.
Pendayagunaan Alam nan
Berlebihan
Di
antara pembaca nan tinggal di loka bermata air jernih, banyak perusahaan air
minum , baik nan kemasan atau pemasok air isi ulang nan mendirikan usaha di
kawasan mata air tersebut.
Tidak
bisa dipungkiri bahwa keberadaan perusahaan penghasil air tersebut merugikan
rakyat sekitar. Mereka mengeksploitasi air nan melimpah di kawasan mata air
sehingga lambat laun air sungai berkurang debitnya. Menurut pengakuan warga
sekitar mata air di Pandaan Kabupaten Pasuruan, salah satu kecamatan nan
mempunyai sumber air nan jernih. Mereka mengungkapkan debit air sungai buat
keperluan pengairan sawah dan kebutuhan keluarga saat ini berkurang. Tanpa
disadari ternyata itu akibat dari didirikannya banyak perusahaan produsen air
kemasan dan galon di kecamatan tersebut. Berdirinya perusahaan air memberi banyak
kegunaan kepada warga sekitar dengan dibukanya lapangan kerja, tetapi perlu
adanya kontrol dari pemerintah buat mengatur jumlah perusahaan serta jumlah air
nan disedot tiap harinya.
Jika
tidak, nantinya daerah tersebut mengalami kekurangan air dan habitat alam
cenderung berkurang dari segi kualitas dan jumlahnya.
5.
Perusakan Sumber Daya
Alam (SDA)
SDA
merupakan harta paling berharga bagi manusia, keberadaan alam menjamin
keberlangsungan hayati anak cucu adam, tetapi pemanfaatan SDA nan tak
terkontrol akan mendorong munculnya masalah baru bagi manusia. Pemanfaat SDA tersebut,
seperti mata air nan disedot terus menerus melebihi kapasitasnya, pegunungan
nan ditebang sembarang ataupun ekskavasi tanah di daerah kaya mineral dan logam
nan terlalu rakus. Beberapa
kelakuan manusia tersebut mempercepat musibah kemarau tiba. Alangkah baiknya
semua komponen masyarakat peduli terhadap masalah perusakan SDA ini agar
kehidupan bisa berjalan sejahtera, dan jauh dari bala nan tiada henti.
6.
Global Warming
Pemanasan
dunia nan telah dirasakan saat ini dampaknya mulai menyadarkan manusia. Alam
ialah loka hayati mereka, seharusnya teknologi canggih nan tak ramah lingkungan
bisa disebut sebagai ciptaan cacat. Sebut saja berbagai produksi teknologi
modern sekarang, ternyata sebagian besar memiliki pengaruh jelek kepada alam. Cuaca nan tidak menentu
seperti di awal tahun 2013, hujan ekstrim hingga kemarau nan mengerikan terjadi
dampak iklim bumi nan tidak seimbang. Kerugian kembali lagi ke sisi manusia
sebagai makhluk nan berakal, diserahi tugas menjadi pemimpin di dunia, namun
lupa tugas utamanya. Bencana
kemarau bisa merugikan sebuah masyarakat dalam berbagai bidang, mulai dari
pertanian nan gagal panen, peternakan nan kurus, kesulitan memenuhi kebutuhan
hayati dan lain sebagainya. Sudah sepatutnya bangsa ini kembali membenahi
sistem kehidupannya agar lebih koperatif dengan alam.
4.3 Dampak Musim Kemarau
Ø Dampak
positif :
1.
Lebih mudah melakukan
aktifitas. Ketika
cuaca cerah orang akan lebih mudah bepergian untuk melakukan aktifitas di luar
rumah daripada saat musim hujan.
2.
Pakaian lebih cepat
kering. Dengan
adanya sinar matahari pakaian akan lebih cepat kering karena mendapatkan sinar
matahari lebih banyak.
3.
Panas matahari dapat
menguapkan air laut. Air laut mengandung garam. Jika air laut diuapkan, akan
terbentuk garam. Proses pembentukan garam memerlukan sinar matahari atau suhu
yang panas untuk hasil lebih baik.
4.
Nelayan lebih mudah
untuk melaut dan transportasi laut kancar. Ketika cuaca cerah maka
nelayan akan lebih mudah mencari ikan karena tidak adanya hujan atau angin
kencang dan transportasi laut juga tidak akan terganggu.
5.
Dengan adanya musim
kemarau bencana tanah longsor dan banjir tidak akan sering terjadi karena tidak
ada hujan yang begitu deras.
6.
Dapat digunakan sebagai
PLTS, dengan sinar matahari
yang lebih terik dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga surya.
Ø Dampak
negatif :
1.
Pada daerah-daerah
tertentu yang minim air akan mengalami kekeringan.
Jika musim kemarau yang berkepanjang pada daerah-daerah tertentu air sungai akan mengering.
Jika musim kemarau yang berkepanjang pada daerah-daerah tertentu air sungai akan mengering.
2.
Petani akan kesulitan
untuk mengairi sawah. Musim
kemarau yang berkepanjangan dapat mengakibatkan beberapa petani kesulitan
mendapatkan air karena minimnya persediaan air.
3.
Jika temperatur udara
tinggi akan lebih sering berkeringat.
Cuaca panas membuat orang lebih sering berkeringat dan akibatnya akan menjadi cepat lelah.
Cuaca panas membuat orang lebih sering berkeringat dan akibatnya akan menjadi cepat lelah.
4.
Karena panas yang
berkepanjangan dapat mengakibatkan terjadinya kebakaran hutan pada hutan-hutan
yang gundul.
5.
Musim kemarau yang
terlalu panjang dapat mengakibatkan petani gagal panen. Jika musim kemarau yang
berkepanjangan petani akan susah untuk mendapatkan air.
Ø Dampak sosial
Kelangkaan
air akibat kekeringan juga akan berdampak pada potensi konflik sosial di
masyarakat. Masyarakat akan melakukan tindakan-tindakann sendiri karena air
merupakan kebutuhan dasar manusia.. Di beberapa daerah di Cianjur, Sukabumi,
Tasikmalaya, Cirebon, Bandung dan daerah lainnya, kita bisa menyaksikan
bagaimana masyarakat yang haus air melakukan tindakan-tindakan untuk
mendapatkan air. Kondisi ini, sungguh ironi dengan semakin merebaknya usaha
jual beli air yang dilakukan perusahaan negara, swasta dan pribadi baik yang
memanfaatkan air permukaan dan air bawah tanah.
Ancaman
kekeringan juga akan berpangaruh pada kesehatan (medis). Sengatan panas karena
kenaikan suhu udara, dehidrasi karena kekuarangan asupan oksigen dari air dan
udara bersih merupakan ancaman yang serius. Bahkan, kelaparan dan kekurangan
gizi pada wilayah-wilayah tertentu bisa terjadi karena karakter alam tanah yang
semula memang kering.
Ø Dampak
Fisik
ü Kerusakan
terhadap habitat spesies ikan dan binatang.
ü Erosi-erosi
angin dan air terhadap tanah.
ü Kerusakan
spesies tanaman.
ü Pengaruh-pengaruh
terhadap kualitas air (salinisasi).
ü Pengaruh-pengaruh
terhadap kualitas udara (debu, polutan, berkurangnya daya pandang).
ü Kekeringan
juga menjadikan tanah menjadi mengeras dan retak-retak, sehingga sulit untuk
dijadikan lahan pertanian.
ü Keadaan
suhu siang hari pada saat kekeringan akibat musim kemarau menjadikan suhu udara
sangat tinggi dan sebaliknya pada malam hari suhu udara sangat dingin.
Perbedaan suhu udara yang berganti secara cepat antara siang dan malam
menyebabkan terjadinya pelapukan batuan lebih cepat.
Ø Dampak Ekonomi
ü Kerugian-kerugian
produksi tanaman pangan, susu, ternak, kayu, dan perikanan.
ü Kerugian
pembangunan dan pertumbuhan ekonomi nasional.
ü Kerugian
pendapatan petani dan lain-lain yang terkena secara langsung.
ü Kerugian-kerugian
dari bisnis turisme dan rekreasi.
ü Kerugian
pembangkit listrik tenaga air dan meningkatkan biaya-biaya energy.
ü Kerugian-kerugian
yang terkait dengan produksi pertanian.
ü Menurunya
produksi pangan dan meningkatnya harga-harga pangan.
ü Pengangguran
sebagai akibat menurunnya produksi yang terkait dengan kekeringan.
ü Kerugian-kerugian
pendapatan pemerintah dan meningkatnya kejenuhan pada lembaga-lembaga keuangan.
Ø Dampak Sosial Budaya
ü Saat
terjadi kekeringan, tanah menjadi kering dan pasir lembut atau debu mudah
terbawa angin. Hal ini menyebabkan debu ada dimana, sehingga menimbulkan banyak
gejala penyakit yang berhubungan dengan pernafasan. Banyak orang yang akan
sakit flu dan batuk.
ü Pengaruh-pengaruh
kekurangan pangan ( kekurangan gizi, kelaparan).
ü Hilangnya
nyawa manusia karena kekurangan pangan atau kondisi-kondisi yang terkait dengan
kekeringan.
ü Konflik
di antara penggunan air.
ü Masalah
kesehatan karena menurunnya pasokan air.
ü Ketidakadilan
dalam distribusi akibat dampak-dampak kekeringan dan bantuan pemulihan.
ü Menurunnya
kondisi-kondisi kehidupan di daerah pedesaan.
ü Meningkatnya
kemiskinan, berkurangnya kualitas hidup.
ü Kekacauan
social, perselisihan sipil.
ü Pengangguran
meningkat, karena yang tadinya bertani kehilangan mata pencaharian.
ü Migrasi
penduduk untuk mendapatkan pekerjaan atau bantuan pemulihan,banyaknya TKI
(tenaga kerja indonesia) yang memilih keluar negeri.
Ø Dampak Politik
Pemerintah
harus bekerja keras untuk membuat kebijakan penanggulangan bencana kekeringan.
Badan khusus penanggulangan bencana juga harus dibentuk, seperti yang sudah
dibentuk di Indonesia yanitu BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana).
4.4 Cara Mengatasi
Kekeringan Ketika Musim Kemarau
Negara
kita Indonesia memiliki dua buah musim. Yakni musim hujan dan musim kemarau.
Seringkali setiap tahunnya, Indonesia mengalami kondisi dimana musim kemarau
lebih panjang dari biasanya. Hal ini mengakibatkan terjadinya kekeringan di
beberapa daerah. Kejadian ini terus berulang dan berulang. Banyak pihak yang
dirugikan oleh kondisi kemarau panjang yang mengakibatkan kekeringan. Salah
satunya adalah petani yang tanamannya terancam gagal panen karena kekeringan.
Selain itu, kekeringan juga menyebabkan air bersih menjadi langka dan mahal di
beberapa tempat. Mengingat kondisi yang hampir selalu terjadi setiap tahunnya
ini, diperlukan cara mengatasi kekeringan yang setidaknya dapat menangani dan
membantu kita melewati kondisi yang satu ini.
4.5 Teks Ekslplanasi
Kemarau
KEMARAU
Kemarau
adalah suatu keadaan dimana air yang terkandung di dalam tanah berkurang.
Biasanya kemarau terjadi jika tanah terlalu banyak mengeluarkan air. Hal
tersebut disebabkan karena tidak turunnya hujan dalam beberapa waktu dan penggunaan
air yang berlebihan oleh manusia.
Kemarau
terjadi di daerah yang beriklim tropis. Daerah yang beriklim tropis berada
di sekitar garis khatulistiwa bumi. Sebagai contoh negara yang memiliki iklim
tropis adalah negara-negara di Asia Tenggara, Benua Afrika bagian tengah,
dan Amerika Latin bagian utara. Di daerah itulah sering terjadi kemarau
panjang sehingga suhu di daerah tersebut tergolong tinggi.
Musim kemarau
terjadi saat matahari seolah-olah terbit di sebelah utara atau tepatnya
matahari berada di titik 23,5 derajat LU. Matahari saat
itu berada seakan di belahan bumi bagian utara, sehingga menyebabkan
tekanan udara di bumi utara menjadi rendah. Karena udara mengalir
dari daerah bertekanan tinggi ke rendah, maka udara dari belahan bumi selatan
(Australia) yang bertekanan tinggi dan bersifat kering akan menuju
utara. Udara yang mengalir dari Australia menuju Asia akan melewati
Indonesia. Hal ini menjadi penyebab terjadinya musim kemarau di Indonesia.
Musim
ini memiliki banyak ciri-ciri. Ciri – ciri tersebut ada yang umum dan
khusus. Ciri umumnya antara lain hujan semakin jarang, suhu udara naik, sinar
matahari bersinar sepanjang hari, dan tanah retak. Sedangkan ciri khusus yang
dimiliki oleh musim kemarau di Indonesia terjadi pada bulan April-Oktober dan
dipengaruhi oleh angin muson timur.
Musim
kemarau bisa diidentikan dengan tanaman yang memiliki kemampuan untuk
bertahan dalam kondisi kering. Tanaman musim kemarau akan menggugurkan daunnya
(meranggas). Hal ini dilakukan untuk mengurangi tingkat penguapan yang tinggi.
Contoh jenis tumbuhan meranggas adalah pohon jati.
Di
musim tersebut, banyak hewan yang mati karena kekurangan air. Namun, ada
beberapa hewan yang mampu bertahan hidup di musim kemarau ini. Hewan-hewan
tersebut memiliki kemampuan tersendiri yang tidak dimiliki oleh hewan lainnya.
Seperti unta yang mampu bertahan hidup di daerah yang panas dan tandus dimana
jarang sekali terdapat air. Mereka memiliki punuk yang berfungsi untukmenyimpan
air dan lemak ,sehingga mereka mampu bertahan hidup tanpa air selama 8 hari.
Selain unta yang memiliki punuk ,adapun hewan-hewan lainnya yang juga mampu
bertahan hidup di musim panas ini. Seperti lemur kerdil, kelelawar, dan
beberapa tupai. Mereka bertahan hidup dengan cara estivasi, yaitu tidur panjang
di musim panas.
Seperti
layaknya dimusim hujan, tentu saja dimusim kemarau juga terdapat banyak
aktivitas yang bisadilakukan. Aktivitas yang sering dilakukan lebih
banyak memanfaatkan cuaca yang mendukung. Bagi masyarakat pedesaan, mereka
bisa mempersiapkan ladang baru untuk ditanami tanaman yang dapat memenuhi
kebutuhan pokok. Bagi para nelayan mereka pergi untuk melaut karena nelayan
lebih mudah mencari ikan, pada musim ini pun tidak ada hujan atau angin kencang
sehingga tidak mengganggu perjalanan.
Musim
kemarau bukan menjadi halangan untuk tetap pergi berlibur. Pada musim ini kita
bisa pergi berlibur ke daerah pantai, didaerah pantai kita bisa pergi bermain
air dan melihat pemandangan yang indah. Selain pantai kita juga bisa pergi ke
daerah pegunungan disana juga kita bisa menghirup udara sejuk dan banyak
aktifitas yang dapat dilakukan.
Musim
ini juga memberikan keuntungan bagi pencari kayu bakar. Karena kayu bakar
dapat digunakan untuk keperluan memasak, dan lainnya. Lalu, musim ini dapat
membuat pakaian lebih cepat kering karena mendapatkan sinar matahari lebih
banyak. Panas matahari dapat menguapkan air laut. Jika air laut diuapkan, akan
terbentuk garam. Proses pembentukan garam memerlukan sinar matahari atau suhu
yang panas untuk hasil lebih baik.
Selain
memiliki dampak positif, musim kemarau juga memiliki dampak negatif
bagi kehidupan sehari - hari. Beberapa penyebab yang disebabkan oleh musim
kemarau antara lain kekeringan, kekurangan air bersih, dan meningkatnya
suhu cuaca. Akibat dari kekeringan yaitu tanah menjadi gersang, akibat dari
kekurangan air bersih yaitu sulit mencari air minum dan air untuk mandi, yang
terakhir akibat dari meningkatnya suhu cuaca yaitu banyakmenimbulkan penyakit,
membuat cuaca menjadi panas, dan masih banyak lagi.
Dikarenakan
udara yang kering dan tidak sehat, menyebabkan infeksi saluran pernafasan
atas (ISPA) marak terjadi. Begitu pula dengan minimnya air bersih
yang ikut andil dalam penyebaran penyakit diare. Penyakit – penyakit lain
seperti campak Jerman dan flu Singapura juga turut datang pada saat musim
panas. Belum lagi iritasi pada mata karena terpapar langsung dengan debu dan
asap.
Musim
kemarau memang membawa berbagai macam penyakit namun kita dapat mengatasinya
dengan langkah-langkah tertentu. Untuk mengatasi penyakit mata dan
pernafasan, kita dapat menggunakan masker dan pelindung mata saat sedang keluar
rumah. Kita juga harus menjaga kebersihan, karena saat musim ini banyak debu
bertebaran dimana-mana yang dapat mengakibatkan berbagai macam penyakit jika
masuk ke dalam saluran pernafasan maupun saluran pencernaan.
Kekurangan
air bersih adalah hal yang masih sering terjadi di musim ini. Hal tersebut
terjadi karena rendahnya curah hujan. Semakin meningkatnya populasi manusia
juga hal yang menyebabkan kekurangan air bersih pada musim kemarau. Penyebab
lainnya adalah berkurangnya potensi ketersediaan air bersih secara signifikan
sehingga menyebabkan kekurangan air bersih pada saat musim kemarau tiba.
Kemarau
yang panas membuat banyak orang merubah gaya berpakaian. Mereka berinisiatif
untuk menyesuaikan dengan keadaan yang ada. Kaos oblong adalah salah satu
pakaian yang diminati. Modelnya yang sederhana dan berbahan katun, membuat kaos
ini lebih mudah menyerap keringat. Kaos tanpa kerah ini bisa dipadukan dengan
celana pendek yang berbahan nyaman. Selain itu, Sneakers dan Big Boss pun
menjadi urutan pertama trademark musim kemarau. Sneaker adalah sepatu kets
casual yang tidak berleher. Sepatu ini cocok dipakai dimusim yang kering karena
bahannya terbuat dari kanvas atau kulit berpori, dan nyaman digunakan.
Sedangkan Big Boss adalah sepatu dari kanvas dengan pori besar serta tidak
terlalu lebar. Pori yang besar membuat sirkulasi udara menjadi lancar, sehingga
sepatu ini banyak menjadi pilihan utama di kalangan anak muda pada musim ini.
Dari
semua fakta yang ada, dapat kita ambil kesimpulan bahwa sebenarnya musim
kemarau memiliki banyak sekali manfaat. Tinggal bagaimana kita sebagai manusia
mengelola dan memanfaatkannya dengan sebaik mungkin, karena rata – rata dampak
negatife dipicu oleh perilaku manusia sendiri, yang kurang peduli terhadap
lingkungan dan semaunya sendiri.
Diposkan 31st
January 2015 oleh Luthfi
Johan
4.6 Analisis Struktur Teks Ekslplanasi Kemarau
Struktur dari teks eksplanasi
komplek terdiri dari judul, peryataan umum, deret penjelas, dan kesimpulan
- Judul
Judul teks eksplanasi kompleks
merupakan penggambaran fenomena yang akan dijelaskan. Judul dari teks eksplansi
di atas adalah “Kemarau”.
- Pernyataan Umum
Pernyataan umum teks eksplanasi kompleks
merupakan bagian awal yang berisi definisi, dan karakteristik sebuah fenomena. Dari teks eksplansi kompleks yang
berjudul “Kemarau” tersebut terletak pada paragraf pertama yaitu terdiri dari :
ü Definisi, berisi penjelasan mengenai
pokok masalah yang dibahas, yaitu :
“Kemarau adalah suatu keadaan dimana
air yang terkandung di dalam tanah berkurang. Biasanya kemarau terjadi jika
tanah terlalu banyak mengeluarkan air. Hal tersebut disebabkan karena tidak
turunnya hujan dalam beberapa waktu dan penggunaan air yang berlebihan oleh
manusia.”
ü Karakteristik, berisi ciri-ciri
fenomena yang dijelaskan, yaitu:
“Kemarau
terjadi di daerah yang beriklim tropis. Daerah yang beriklim tropis berada di
sekitar garis khatulistiwa bumi. Sebagai contoh negara yang memiliki iklim
tropis adalah negara-negara di Asia Tenggara, Benua Afrika bagian tengah, dan
Amerika Latin bagian utara. Di daerah itulah sering terjadi kemarau panjang
sehingga suhu di daerah tersebut tergolong tinggi.
Ciri
– ciri tersebut ada yang umum dan khusus. Ciri umumnya antara lain hujan
semakin jarang, suhu udara naik, sinar matahari bersinar sepanjang hari, dan
tanah retak. Sedangkan ciri khusus yang dimiliki oleh musim kemarau di
Indonesia terjadi pada bulan April-Oktober dan dipengaruhi oleh angin muson
timur.”
- Deret Penjelas
Deret Penjelas merupakan penjelasan
mengapa dan bagaimana peristiwa atau fenomena tersebut terjadi. Dalam teks
eksplanasi kompleks berjudul “Kemarau” tersebut terdapat deret penjelas sebagai
berikut:
Ø Mengapa Kemarau terjadi?
Musim kemarau terjadi saat
matahari seolah-olah terbit di sebelah utara atau tepatnya matahari berada di
titik 23,5 derajat LU. Matahari saat itu berada seakan di belahan bumi bagian
utara, sehingga menyebabkan tekanan udara di bumi utara menjadi rendah. Karena
udara mengalir dari daerah bertekanan tinggi ke rendah, maka udara dari belahan
bumi selatan (Australia) yang bertekanan tinggi dan bersifat kering akan menuju
utara. Udara yang mengalir dari Australia menuju Asia akan melewati Indonesia.
Hal ini menjadi penyebab terjadinya musim kemarau di Indonesia.
Ø Apa
ciri-ciri kemarau?
Ciri – ciri tersebut ada yang umum dan khusus. Ciri umumnya
antara lain hujan semakin jarang, suhu udara naik, sinar matahari bersinar sepanjang
hari, dan tanah retak. Sedangkan ciri khusus yang dimiliki oleh musim kemarau
di Indonesia terjadi pada bulan April-Oktober dan dipengaruhi oleh angin muson
timur.
- Penutup
Penutup merupakan bagian akhir dari
sebuah teks eksplanasi kompleks. Dimana penutup berisi kesimpulan sebuah topik
yang sedang dibahas. Kesimpulan dari teks eksplanasi kompleks mengenai
“Kemarau” yaitu:
Dari semua fakta yang ada, dapat kita ambil kesimpulan bahwa
sebenarnya musim kemarau memiliki banyak sekali manfaat. Tinggal bagaimana kita
sebagai manusia mengelola dan memanfaatkannya dengan sebaik mungkin, karena
rata – rata dampak negatife dipicu oleh perilaku manusia sendiri, yang kurang
peduli terhadap lingkungan dan semaunya sendiri.
4.7 Analisis Kaidah Kebahasaan Teks Ekslplanasi Kemarau
Ciri bahasa teks eksplanasi kompleks
terdiri dari :
1.
Hubungan Sebab –akibat yang dinyatakan dengan kategori nomina contoh : akibatnya, sebagai akibat, jadi dan hasilny.
KALIMAT
|
KONJUNGSI
|
Akibat dari meningkatnya suhu cuaca yaitu banyak menimbulkan
penyakit, membuat cuaca menjadi panas, dan masih banyak lagi.
|
Akibat
|
Akibatnya
Indonesia menjadi Musim kemarau.
|
Akibatnya
|
2.
Hubungan sebab akibat dinyatakan dengan konjungsi seperti : sebab, karena , dan ketika.
KALIMAT
|
KONJUNGSI
|
Karena tidak turunnya hujan dalam beberapa waktu dan penggunaan
air yang berlebihan oleh manusia
|
Karena
|
Karena
udara mengalir dari daerah bertekanan tinggi ke rendah, maka udara dari
belahan bumi selatan (Australia) yang bertekanan tinggi dan bersifat kering
akan menuju utara
|
Karena
|
Sebab kayu bakar dapat digunakan untuk keperluan memasak, dan
lainnya.
|
Sebab
|
Macam
penyakit jika masuk ke dalam
saluran pernafasan maupun saluran pencernaan.
|
Jika
|
3.
Hubungan sebab-akibat ditunjukkan dengan kata kategori verba seperti menyebabkan,menimbulkan, membuat, menjadikan, dan menyumbang.
KALIMAT
|
KONJUNGSI
|
saat
musim ini banyak debu bertebaran dimana-mana yang dapat mengakibatkan berbagai macam penyakit
|
Mengakibatkan
|
hal
yang menyebabkan kekurangan air
bersih pada musim kemarau.
|
Menyebabkan
|
debu
bertebaran dimana-mana yang dapat mengakibatkan
berbagai macam penyakit
|
Mengakibatkan
|
sehingga menyebabkan tekanan udara di bumi
utara menjadi rendah
|
Menjadi
|
4.
Hubungan
sebab-akibat menggunakan kata kerja material dan relasional. Kata kerja
material menunjukan perbuatan fisik atau peristiwa.
KALIMAT
|
KONJUNGSI
|
sehingga menyebabkan tekanan udara di bumi
utara menjadi rendah.
|
Menjadi
|
Tanaman
musim kemarau akan menggugurkan daunnya (meranggas). Hal ini dilakukan untuk mengurangi tingkat penguapan yang
tinggi
|
Mengurangi
|
Panas
matahari dapat menguapkan air
laut.
|
Menguapkan
|
5.
Hubungan
sebab-akibat menggunakan kata kerja relasional. Kata kerja relasional
menunjukan hubungan sebab- akibat dalam teks yang sama.
KALIMAT
|
KONJUNGSI
|
Jika air laut diuapkan, akan
terbentuk garam.
|
Jika,
akan
|
karena saat musim ini banyak debu bertebaran dimana-mana yang
dapat mengakibatkan berbagai macam
penyakit jika masuk ke dalam saluran pernafasan maupun saluran pencernaan.
|
Karena,
mengakibatkan
|
Karena
udara mengalir dari daerah bertekanan tinggi ke rendah, maka udara dari belahan bumi selatan (Australia) yang bertekanan
tinggi dan bersifat kering akan menuju utara.
|
Karena,
maka
|
6.
Kalimat
yang menunjukan sebab-akibat.
NO
|
KALIMAT
|
1.
|
Awalnya Musim kemarau terjadi saat matahari seolah-olah terbit di
sebelah utara atau tepatnya matahari berada di titik 23,5 derajat LU.
|
2.
|
Matahari saat itu berada seakan di belahan
bumi bagian utara, sehingga menyebabkan tekanan udara di bumi utara menjadi
rendah.
|
3.
|
Karena udara mengalir dari daerah bertekanan
tinggi ke rendah, maka udara dari belahan bumi selatan (Australia) yang
bertekanan tinggi dan bersifat kering akan menuju utara.
|
4.
|
Udara yang mengalir dari Australia menuju
Asia akan melewati Indonesia. Hal ini menjadi penyebab terjadinya musim
kemarau di Indonesia.
|
7. Memuat Istilah-Istilah.
NO.
|
ISTILAH
|
MAKNA
|
1
|
Kemarau
|
/ke·ma·rau/ a
kering (tentang musim, ruang perahu sesudah ditimba, dan sebagainya)
|
2
|
Angin
Muson
|
adalah angin periodik yang terjadi
terutama di Samudra Hindia dan sebelah selatan Asia.
|
3
|
Angin
Muson Timur
|
Muson timur atau muson musim panas
barat daya adalah angin yang bertiup pada bulan April-Oktober di Indonesia.
|
4
|
Meranggas
|
/me·rang·gas/ v
1 menjadi ranggas;
2 menjadi kering dan luruh daunnya: pohon jati ~; 3 luruh bulunya: ayam ~; 4 luruh secara massal (tentang dedaunan), baik karena sebab-sebab alami maupun karena serangan hama dan penyakit |
5
|
Estivasi
|
kondisi hewan untuk bertahan di
lingkungan yang bersuhu tinggi atau kekurangan air contoh unta
|
BAB
V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Teks eksplanasi kompleks
adalah teks yang menjelaskan tentang keadaan, proses terjadinya sesuatu atau
fenomena. Teks eksplanasi mempunyai fungsi sosial, yakni memberikan penjelasan
kepada masyarakat tentang proses terjadinya sesuatu menurut prinsip sebab-akibat.
Teks eksplanasi berkaitan erat dengan peristiwa alam dan peristiwa sosial.
Dari
semua fakta yang ada, dapat kita ambil kesimpulan bahwa sebenarnya musim
kemarau memiliki banyak sekali manfaat. Tinggal bagaimana kita sebagai manusia
mengelola dan memanfaatkannya dengan sebaik mungkin, karena rata – rata dampak
negatife dipicu oleh perilaku manusia sendiri, yang kurang peduli terhadap
lingkungan dan semaunya sendiri.
5.2 Saran
Dalam
memahami suatu materi, pelajarilah materi dasarnya terlebih dahulu. Karena itu
sangatlah membantu dalam mempelajari materi yang lebih tinggi. Materi dasar
dapat kita simpulakan sebagai kunci dalam membuka suatu pintu gerbang. Jadi apa
gunanya bila kita tak mempunyai kunci tersebut. Akankah pintu atau gerbang itu bisa terbuka.
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.kelasindonesia.com/2015/05/struktur-ciri-definisi-dan-contoh-teks-eksplanasi.html
http://www.mikirbae.com/2015/10/menganalisis-isi-teks-eksplanasi.html
http://www.mikirbae.com/2015/10/menganalisis-isi-teks-eksplanasi.html
LAMPIRAN
thank u! hope it will be useful for u xx!